Jika
kita cermati, judul pembahasan ini sangat tepat di ulas ditengah
kemajuan zaman di era globalisasi dan modernisasi saat ini. Marwah
(dari bahasa Arab muruah) artinya kehormatan diri, harga diri. Setiap
manusia diwajibkan untuk menjunjung marwahnya. Apabila marwah belum
dimiliki wajib dicari, digali. Jika sudah hilang, luntur, wajib
ditemukan dan diperkuat, dan jika sudah ada wajib dipertahankan dan
dilestarikan. Dan jika marwah kita dilecehkan, diinjak-injak, wajib
dibela hingga tetes darah penghabisan.
Sudah
saatnya Kerajaan Pagaruyung melalui kebijaksanaan "pemangku
daulat raja alam" bernama Sutan Haji Muhammad Taufiq Thaib
Tuanku Mudo Mahkota Alam bangkit untuk mengembalikan marwah dan agar
adat tidak hilang. “Adat adalah hal penting yang yang harus
dipertahankan, bila adat terkikis maka karamlah suatu bangsa.”
Bangkitlah
Marwah Kerajaan Minang Untuk Kembali Berjaya
Dengan
Bersatunya seluruh lapisan masyarakat minangkabau tentunya semua
pekerjaan ini akan menjadi lebih mudah. Apalagi Keinginan
menghidupkan kerajaan masa lalu dalam konteks budaya, juga didorong
oleh pemerintah. Melalui Permendagri Nomor 39 tahun 2007 tentang
Pedoman Fasilitasi Organisasi Kemasyarakatan Bidang Kebudayaan,
Keraton, dan Lembaga Adat dalam Pelestarian dan Pengembangan Budaya
Daerah hal tersebut diatur sedemikian rupa. Tugas melestarikan
lembaga keraton, adat-istiadat, budaya, dan sejenisnya ini dibebankan
kepada kepala daerah dan masyaakat.
Agar
nilai-nilai budaya lebih semarak dan lestari, diperlukan perbaikan
paradigma atau cara pandang kita. Saat ini kita memang tidak lagi
dijajah secara fisik dan politik oleh bangsa asing, tapi ada
penjajahan pikiran yang selalu mengintai di sekitar kita setiap saat.
Jujur saja, ada perasaan kurang percaaya diri pada sebagian generasi
muda dan seolah merasa budaya sebagai sesuatu yang kuno, out
up date dan tidak perlu
dilestarikan lagi.
Bangsa-bangsa
yang kini tergolong maju, seperti Jepang, Cina dan Korea justru
adalah bangsa yang memiliki komitmen terhadap budaya leluhurnya. Dan
di negeri kita, urang Minang juga suku yang maju. Urang Minang mampu
menjadi tuan di daerahnya sendiri, bahkan juga menonjol di
daerah-daerah lain hingga luar negeri. Wikipedia mencatat, sesudah
Jawa, orang Minang paling banyak mencapai prestasi gemilang baik di
bidang politik, ekonomi, agama, keilmuan, seni dan budaya. Empat dari
10 pendiri negeri dan pahlawan nasional berasal dari Minang. Ini
semua karena mereka selalu
komitmen dengan budaya.
Bagi mereka budaya itu bersumber dari ajaran agama, yang indak
lakang dek paneh indak lapuak dek hujan.
Kita
setuju, komitmen menghidupkan budaya sebagai salah satu sarana agar
nagari minangkabau terus berjaya, kini Relawan Batang Tarandam
Kerajaan Minang mulai bergerak. Melalui berbagai dukungan dan
kegiatan lembaga sosial kerajaan minang ini, kita harus memastikan
budaya minangkabau semakin hidup, bergairah, bergerak dan bersinar.
Bangkitlah Marwah Kerajaan Minang dan
selalu menjadi contah di sepanjang masa.
Terima kasih sudah mengunjungi halaman Bangkitlah Marwah Kerajaan Minang ini. "Bertuanlah Di Negeri Sendiri", maka semua yang sudah berkunjung langsung kami daulat menjadi Tuan di webblog ini. Sebagai Tuan Di Negeri sendiri, segera bagikan informasi ini kepada seluruh rakyat Minang Kabau di mana saja berada. Sebarkan Link ini: http://goo.gl/yEGAZr melalui berbagai Media Sosial (FB, Tweeter, Google+, BBM, dll). Jayalah Kerajaan Minang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar