Jumat, 12 September 2014

Bangkitlah Marwah Kerajaan Minang

Marwah Kerajaan MinangJika kita cermati, judul pembahasan ini sangat tepat di ulas ditengah kemajuan zaman di era globalisasi dan modernisasi saat ini. Marwah (dari bahasa Arab muruah) artinya kehormatan diri, harga diri. Setiap manusia diwajibkan untuk menjunjung marwahnya. Apabila marwah belum dimiliki wajib dicari, digali. Jika sudah hilang, luntur, wajib ditemukan dan diperkuat, dan jika sudah ada wajib dipertahankan dan dilestarikan. Dan jika marwah kita dilecehkan, diinjak-injak, wajib dibela hingga tetes darah penghabisan.

Sudah saatnya Kerajaan Pagaruyung melalui kebijaksanaan "pemangku daulat raja alam" bernama Sutan Haji Muhammad Taufiq Thaib Tuanku Mudo Mahkota Alam bangkit untuk mengembalikan marwah dan agar adat tidak hilang. “Adat adalah hal penting yang yang harus dipertahankan, bila adat terkikis maka karamlah suatu bangsa.”

Bangkitlah Marwah Kerajaan Minang Untuk Kembali Berjaya

Dengan Bersatunya seluruh lapisan masyarakat minangkabau tentunya semua pekerjaan ini akan menjadi lebih mudah. Apalagi Keinginan menghidupkan kerajaan masa lalu dalam konteks budaya, juga didorong oleh pemerintah. Melalui Permendagri Nomor 39 tahun 2007 tentang Pedoman Fasilitasi Organisasi Kemasyarakatan Bidang Kebudayaan, Keraton, dan Lembaga Adat dalam Pelestarian dan Pengembangan Budaya Daerah hal tersebut diatur sedemikian rupa. Tugas melestarikan lembaga keraton, adat-istiadat, budaya, dan sejenisnya ini dibebankan kepada kepala daerah dan masyaakat.

Agar nilai-nilai budaya lebih semarak dan lestari, diperlukan perbaikan paradigma atau cara pandang kita. Saat ini kita memang tidak lagi dijajah secara fisik dan politik oleh bangsa asing, tapi ada penjajahan pikiran yang selalu mengintai di sekitar kita setiap saat. Jujur saja, ada perasaan kurang percaaya diri pada sebagian generasi muda dan seolah merasa budaya sebagai sesuatu yang kuno, out up date dan tidak perlu dilestarikan lagi.

Bangsa-bangsa yang kini tergolong maju, seperti Jepang, Cina dan Korea justru adalah bangsa yang memiliki komitmen terhadap budaya leluhurnya. Dan di negeri kita, urang Minang juga suku yang maju. Urang Minang mampu menjadi tuan di daerahnya sendiri, bahkan juga menonjol di daerah-daerah lain hingga luar negeri. Wikipedia mencatat, sesudah Jawa, orang Minang paling banyak mencapai prestasi gemilang baik di bidang politik, ekonomi, agama, keilmuan, seni dan budaya. Empat dari 10 pendiri negeri dan pahlawan nasional berasal dari Minang. Ini semua karena mereka selalu komitmen dengan budaya. Bagi mereka budaya itu bersumber dari ajaran agama, yang indak lakang dek paneh indak lapuak dek hujan.

Kita setuju, komitmen menghidupkan budaya sebagai salah satu sarana agar nagari minangkabau terus berjaya, kini Relawan Batang Tarandam Kerajaan Minang mulai bergerak. Melalui berbagai dukungan dan kegiatan lembaga sosial kerajaan minang ini, kita harus memastikan budaya minangkabau semakin hidup, bergairah, bergerak dan bersinar. Bangkitlah Marwah Kerajaan Minang dan selalu menjadi contah di sepanjang masa.

Isramilda, MsiTerima kasih sudah mengunjungi halaman Bangkitlah Marwah Kerajaan Minang ini. "Bertuanlah Di Negeri Sendiri", maka semua yang sudah berkunjung langsung kami daulat menjadi Tuan di webblog ini. Sebagai Tuan Di Negeri sendiri, segera bagikan informasi ini kepada seluruh rakyat Minang Kabau di mana saja berada. Sebarkan Link ini:  http://goo.gl/yEGAZr  melalui berbagai Media Sosial (FB, Tweeter, Google+, BBM, dll). Jayalah Kerajaan Minang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar