Sejarah Beberapa Kerajaan Minangkabau
Yang Pernah Berkuasa Di Sumatera Barat - Banyak
ahli telah meniliti dan menulis tentang sejarah Minangkabau, dengan
pendapat, analisa dan pandangan yang berbeda. Tetapi pada umumnya
mereka membagi beberapa periode kesejarahan; Minangkabau zaman
sebelum Masehi, zaman Minangkabau Timur dan zaman kerajaan
Pagaruyung. Seperti yang ditulis MD Mansur dkk dalam Sejarah
Minangkabau, bahwa zaman sejarah Minangkabau pada zaman sebelum
Masehi dan pada zaman Minangkabau Timur hanya dua persen saja yang
punya nilai sejarah, selebihnya adalah mitologi, cerita-cerita yang
diyakini sebagai tambo. Prof Slamet Mulyana dalam Kuntala,
Swarnabhumi dan Sriwijaya mengatakan bahwa kerajaan Minangkabau itu
sudah ada sejak abad pertama Masehi.
Dari
zaman prasejarah sampai kedatangan orang Barat, sejarah Sumatera
Barat dapat dikatakan identik dengan sejarah Minangkabau. Walaupun
masyarakat Mentawai diduga telah ada pada masa itu, selengkapnya
ikuti ulasan yang sudah dipublikasikan oleh wikipedia
sebagai situs 6 terbesar dunia saat ini (2014).
Masa
Prasejarah
Di
pelosok desa Mahat, Suliki Gunung Mas, Kabupaten Lima Puluh Kota
banyak ditemukan peninggalan kebudayaan megalitikum. Bukti arkeologis
yang ditemukan di atas bisa memberi indikasi bahwa daerah Lima Puluh
Kota dan sekitarnya merupakan daerah pertama yang dihuni oleh nenek
moyang orang Minangkabau. Penafsiran ini beralasan, karena dari luhak
Lima Puluh Kota ini mengalir beberapa sungai besar yang bermuara di
pantai timur pulau Sumatera. Sungai-sungai ini dapat dilayari dan
memang menjadi sarana transportasi yang penting dari zaman dahulu
hingga akhir abad yang lalu.
Nenek
moyang orang Minangkabau diduga datang melalui rute ini. Mereka
berlayar dari daratan Asia (Indochina) mengarungi Laut Cina Selatan,
menyeberangi Selat Malaka dan kemudian melayari sungai Kampar, sungai
Siak, dan sungai Inderagiri. Setelah melakukan perjalanan panjang,
mereka tinggal dan mengembangkan kebudayaan serta peradaban di
wilayah Luhak Nan Tigo (Lima Puluh Kota, Agam, Tanah Datar) sekarang.
Percampuran
dengan para pendatang pada masa-masa berikutnya menyebabkan tingkat
kebudayaan mereka jadi berubah dan jumlah mereka jadi bertambah.
Lokasi pemukiman mereka menjadi semakin sempit dan akhirnya mereka
merantau ke berbagai bagian Sumatera Barat yang lainnya. Sebagian
pergi ke utara, menuju Lubuk Sikaping, Rao, dan Ophir. Sebagian lain
pergi ke arah selatan menuju Solok, Sijunjung dan Dharmasraya. Banyak
pula di antara mereka yang menyebar ke bagian barat, terutama ke
daerah pesisir, seperti Tiku, Pariaman, dan Painan.
Kerajaan-kerajaan
Minangkabau
Menurut
tambo Minangkabau, pada periode abad ke-1 hingga abad ke-16, banyak
berdiri kerajaan-kerajaan kecil di selingkaran Sumatera Barat.
Kerajaan-kerajaan itu antara lain Kesultanan Kuntu, Kerajaan Kandis,
Kerajaan Siguntur, Kerajaan Pasumayan Koto Batu, Bukit Batu Patah,
Kerajaan Sungai Pagu, Kerajaan Inderapura, Kerajaan Jambu Lipo,
Kerajaan Taraguang, Kerajaan Dusun Tuo, Kerajaan Bungo Setangkai,
Kerajaan Talu, Kerajaan Kinali, Kerajaan Parit Batu, Kerajaan Pulau
Punjung dan Kerajaan Pagaruyung. Kerajaan-kerajaan ini tidak pernah
berumur panjang, dan biasanya berada dibawah pengaruh
kerajaan-kerajaan besar, Malayu dan Pagaruyung.
Kerajaan
Malayu
Kerajaan
Malayu diperkirakan pernah muncul pada tahun 645 yang diperkirakan
terletak di hulu sungai Batang Hari. Berdasarkan Prasasti Kedukan
Bukit, kerajaan ini ditaklukan oleh Sriwijaya pada tahun 682. Dan
kemudian tahun 1183 muncul lagi berdasarkan Prasasti Grahi di
Kamboja, dan kemudian Negarakertagama dan Pararaton mencatat adanya
Kerajaan Malayu yang beribukota di Dharmasraya. Sehingga muncullah
Ekspedisi Pamalayu pada tahun 1275-1293 di bawah pimpinan Kebo
Anabrang dari Kerajaan Singasari. Dan setelah penyerahan Arca
Amonghapasa yang dipahatkan di Prasasti Padang Roco, tim Ekpedisi
Pamalayu kembali ke Jawa dengan membawa serta dua putri Raja
Dharmasraya yaitu Dara Petak dan Dara Jingga. Dara Petak dinikahkan
oleh Raden Wijaya raja Majapahit pewaris kerajaan Singasari,
sedangkan Dara Jingga dengan Adwaya Brahman. Dari kedua putri ini
lahirlah Jayanagara, yang menjadi raja kedua Majapahit dan
Adityawarman kemudian hari menjadi raja Pagaruyung.
Kerajaan
Pagaruyung
Sejarah
propinsi Sumatera Barat menjadi lebih terbuka sejak masa pemerintahan
Adityawarman. Raja ini cukup banyak meninggalkan prasasti mengenai
dirinya, walaupun dia tidak pernah mengatakan dirinya sebagai Raja
Minangkabau. Adityawarman memang pernah memerintah di Pagaruyung,
suatu negeri yang dipercayai warga Minangkabau sebagai pusat
kerajaannya.
Adityawarman
adalah tokoh penting dalam sejarah Minangkabau. Di samping
memperkenalkan sistem pemerintahan dalam bentuk kerajaan, dia juga
membawa suatu sumbangan yang besar bagi alam Minangkabau.
Kontribusinya yang cukup penting itu adalah penyebaran agama Buddha.
Agama ini pernah punya pengaruh yang cukup kuat di Minangkabau.
Terbukti dari nama beberapa nagari di Sumatera Barat dewasa ini yang
berbau Budaya atau Jawa seperti Saruaso, Pariangan, Padang Barhalo,
Candi, Biaro, Sumpur, dan Selo.
Sejarah
Sumatera Barat sepeninggal Adityawarman hingga pertengahan abad ke-17
terlihat semakin kompleks. Pada masa ini hubungan Sumatera Barat
dengan dunia luar, terutama Aceh semakin intensif. Sumatea Barat
waktu itu berada dalam dominasi politik Aceh yang juga memonopoli
kegiatan perekonomian di daerah ini. Seiring dengan semakin
intensifnya hubungan tersebut, suatu nilai baru mulai dimasukkan ke
Sumatera Barat. Nilai baru itu akhimya menjadi suatu fundamen yang
begitu kukuh melandasi kehidupan sosial-budaya masyarakat Sumatera
Barat. Nilai baru tersebut adalah agama Islam.
Syekh
Burhanuddin dianggap sebagai penyebar pertama Islam di Sumatera
Barat. Sebelum mengembangkan agama Islam di Sumatera Barat, ulama ini
pernah menuntut ilmu di Aceh.
Kerajaan
Inderapura
Jauh
sebelum Kerajaan Pagaruyung berdiri, di bagian selatan Sumatera Barat
sudah berdiri kerajaan Inderapura yang berpusat di Inderapura
(kecamatan Pancung Soal, Pesisir Selatan sekarang ini) sekitar awal
abad 12. Setelah munculnya Kerajaan Pagaruyung, Inderapura pun
bersama Kerajaan Sungai Pagu akhirnya menjadi vazal kerajan
Pagaruyung.
Setelah
Indonesia merdeka sebagian besar wilayah Inderapura dimasukkan
kedalam bagian wilayah provinsi Sumatera Barat dan sebagian ke
wilayah Provinsi Bengkulu yaitu kabupaten Pesisir Selatan sekarang
ini. (Sumber : Wikipedia – Sejarah)
Menelusuri
sejarah tentang Minangkabau, sebagai satu cabang dari ilmu
pengetahuan, maka mesti didasarkan bukti-bukti yang jelas dan
otentik. Dapat berupa peninggalan-peninggalan masa lalu,
prasasti-prasasti, batu tagak (menhir), batu bersurat, naskah-naskah
dan catatan tertulis lainnya. Dalam hal ini, ternyata bukti sejarah
lokal Minangkabau termasuk sedikit.
Banyak
catatan dibuat oleh pemerintahan Hindia Belanda (Nederlandsche
Indie), tentang Minaangkabau atau Sumatera West Kunde, yang amat
memerlukan kejelian di dalam meneliti. Hal ini disebabkan,
catatan-catatan dimaksud dibuat untuk kepentingan pemerintahan
Belanda, atau keperluan dagang oleh Maatschappij Koningkliyke VOC.
Tambo
atau uraian mengenai asal usul orang Minangkabau dan menerakan
hukum-hukum adatnya, termasuk sumber yang mulai langka di wilayah
Minangkabau sekarang. Sungguhpun, penelusuran tambo sulit untuk
dicarikan rujukan seperti sejarah, namun apa yang disebut dalam tambo
masih dapat dibuktikan ada dan bertemu di dalam kehidupan masyarakat
Minangkabau.
Tambo
diyakini oleh orang Minangkabau sebagai peninggalan orang-orang tua.
Bagi orang Minangkabau, tambo dianggap sebagai sejarah kaum.
Walaupun, di dalam catatan dan penulisan sejarah sangat diperhatikan
penanggalan atau tarikh dari sebuah peristiwa, serta di mana
kejadian, bagaimana terjadinya, bila masanya, dan siapa pelakunya,
menjadikan penulisan sejarah otentik. Sementara tambo tidak terlalu
mengutamakan penanggalan, akan tetapi menilik kepada peristiwanya.
Tambo lebih bersifat sebuah kisah, sesuatu yang pernah terjadi dan
berlaku.
Tentu
saja, bila kita mempelajari tambo kemudian mencoba mencari rujukannya
sebagaimana sejarah, kita akan mengalami kesulitan dan bahkan dapat
membingungkan. Sebagai contoh; dalam tambo Minangkabau tidak
ditemukan secara jelas nama Adhytiawarman, tetapi dalam sejarah nama
itu adalah nama raja Minangkabau yang pertama berdasarkan bukti-bukti
prasasti.
Dalam
hal ini sebaiknya sikap kita tidak memihak, artinya kita tidak
menyalahkan tambo atau sejarah. Sejarah adalah sesuatu yang dipercaya
berdasarkan bukti-bukti yang ada, sedangkan tambo adalah sesuatu yang
diyakini berdasarkan ajaran-ajaran yang terus diturunkan kepada anak
kemenakan.Banyak ahli telah meniliti dan menulis tentang sejarah
Minangkabau, dengan pendapat, analisa dan pandangan yang berbeda.
Tetapi pada umumnya mereka membagi beberapa periode kesejarahan;
Minangkabau zaman sebelum Masehi, zaman Minangkabau Timur dan zaman
kerajaan Pagaruyung. Seperti yang ditulis MD Mansur dkk dalam Sejarah
Minangkabau, bahwa zaman sejarah Minangkabau pada zaman sebelum
Masehi dan pada zaman Minangkabau Timur hanya dua persen saja yang
punya nilai sejarah, selebihnya adalah mitologi, cerita-cerita yang
diyakini sebagai tambo. Referensi: Minangkabau Dalam Sejarah Dan Tambo
https://kokonatsutrrrrrrrrrrrrr.blogspot.sg/2017/12/kenapa-mimpi-jadi-aneh-saat-tubuh-sakit.html
BalasHapushttps://kokonatsutrrrrrrrrrrrrr.blogspot.sg/2017/12/cara-mudah-mendapatkan-penginapan.html
Taipan Indonesia | Taipan Asia | Bandar Taipan | BandarQ Online
SITUS JUDI KARTU ONLINE EKSKLUSIF UNTUK PARA BOS-BOS
Kami tantang para bos semua yang suka bermain kartu
dengan kemungkinan menang sangat besar.
Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
Cukup Dengan 1 user ID sudah bisa bermain 7 Games.
• AduQ
• BandarQ
• Capsa
• Domino99
• Poker
• Bandarpoker.
• Sakong
Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
customer service kami yang profesional dan ramah.
NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
• FaceBook : @TaipanQQinfo
• WA :+62 813 8217 0873
• BB : D60E4A61
Come & Join Us!!
Playtech casino: 100+ slot games | MapyRO
BalasHapusTry over 800 성남 출장샵 free online slots 하남 출장안마 or 부산광역 출장마사지 casino games from leading providers like Playtech, 춘천 출장마사지 Microgaming, NetEnt, 충주 출장안마 Microgaming and more powered by MapyRO.